WCDMA sebagai bagian dari teknologi 3G menggunakan Direct Sequence
Spread Spectrum (DSSS) untuk membagi sinyal pada spektrum 5 GHz. WCDMA
ini berbasis pada 3GPP Release 99 dan melayani kecepatan yang tidak
pernah melebihi 3Mbps atau maksimum hanya mencapai 2 Mbps dalam kondisi
diam atau berada di wilayah hotspot. Sedangkan bila bergerak hanya mampu
mencapai kecepatan 384 Kbps. WCDMA menggunakan modulasi QPSK untuk
pembagian kodenya.
Versi portabel dari WIMAX (IEEE 802.16e)
menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing Access
(OFDM/OFDMA). Melalui OFDMA, spektrum frekuensi akan dibagi dalam banyak
bagian. Masing-masing bagian selanjutnya akan menggunakan modulasi QPSK
atau QAM. Wimax mampu menghasilkan kecepatan hingga 75 Mbps yang jauh
lebih tinggi dari kecepatan 3G sehingga cukup potensial untuk memberikan
akses internet kecepatan tinggi secara wireless dan sangat memungkinkan
untuk digunakan sebagai media komunikasi ponsel. Dibandingkan 3G, Wimax
memang memiliki kemampuan yang lebih besar, mampu memberikan jangkauan
yang luas dan kemampuannya lebih besar dr 3G. Sayangnya untuk dapat
menggunakan teknologi ini pada pemancarnya (BTS) perlu ditambahkan
sel-sel baru karena sel-sel yang sudah ada pada BTS tidak dapat
dimanfaatkan. Akibatnya operator-operator jaringan seluler perlu
mengeluarkan biaya lebih untuk memasang fungsi WIMAX ini.
Perbedaan
utama antara Wimax dan Wifi bukan terletak pada kecepatannya melainkan
jaraknya. Wifi dapat hanya dapat menjangkau hingga 30 meter, sedangkan
WIMAX mampu mencapai jarak hingga 50 Km dengan koneksi wireless.
Keuntungannya kecepatan tinggi video conference, dan hal" lain yang
dapat dilakukan oleh 3G namun semuanya akan terasa lebih cepat.
0 komentar:
Posting Komentar