Tampilkan postingan dengan label Jaringan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jaringan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Desember 2011

VLAN (Virtual Local Area Network)

 
 
 
PENGANTAR

Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga 
saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang 
ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya 
berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin 
tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang 
menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik 
dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri. 
Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan 
terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai tekhnik 
khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik 
(antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) 
yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding 
Local area Network (LAN). 

PENGERTIAN

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik 
seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara 
virtual tanpa  harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan 
membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat 
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada 
lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini
 

Gambar Jaringan VLAN



BAGAIMANA VLAN BEKERJA
  
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk 
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua 
informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) 
di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan 
port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang 
digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan 
switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge 
inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi 
suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. 
Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya.
atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) 
yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang 
didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

TIPE TIPE VLAN

Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port 
yang di gunakan , MAC address, tipe protokol. 

1. Berdasarkan Port 

Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh 
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, 
dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:

Tabel port dan VLAN
  
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus 
berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang. 

2. Berdasarkan MAC Address 

Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation
/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC 
address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu 
bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. 
Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi 
sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin 
harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki 
ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.  

Tabel MAC address dan VLAN

MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN              1           2    2            1 

3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel

Tabel Protokol dan VLAN
 
Protokol IP IPX
VLAN 1 2

4. Berdasarkan Alamat Subnet IP 
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi 
suatu VLAN

Tabel IP Subnet dan VLAN
  
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2


Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak 
mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan 
VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya 
di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih 
tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding 
menggunakan MAC addresses. 

5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang 
dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu 
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan 
oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2. 



PERBEDAAN MENDASAR ANTARA LAN DAN VLAN

Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan 
Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local 
Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta 
penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa 
kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan 
dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam 
satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan 
walaupun terpisah secara fisik. Atau lebih jelas lagi akan dapat kita 
lihat perbedaan LAN dan VLAN pada gambar dibawah ini.
 
 
Gambar  konfigurasi LAN


               [hub]-[1]-[1]-[1] <-- lan 1/di lantai 1
                |
          [x]--[hub]-[2]-[2]-[2] <-- lan 2/di lantai 2
                |  
               [hub]-[3]-[3]-[3] <-- lan 3/di lantai 3

         
 
Gambar konfigurasi VLAN



               [switch]-[1]-[3]-[2] 
                |
          [x]--[switch]-[3]-[1]-[1] 
                |  
               [switch]-[2]-[3]-[1] 


[x] = router  [1] = pc termasuk lan 1 ; [2] = lan 2 ; [3]= lan 3


Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat 
diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang diharapkan dapat memberikan 
kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional. 


PERBANDINGAN  VLAN DAN LAN

A.Perbandingan Tingkat Keamanan

Penggunaan LAN telah memungkinkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan 
dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin 
berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama 
(resource sharing atau disebut juga hardware sharing).10 LAN memungkinkan data 
tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya  
pengguna yang tidak dikenal (unauthorized user) untuk dapat mengakses semua 
bagian dari broadcast. Semakin besar broadcast, maka semakin besar akses yang 
didapat, kecuali hub yang dipakai diberi fungsi kontrol keamanan.

VLAN yang merupakan hasil konfigurasi switch menyebabkan setiap port switch 
diterapkan menjadi milik suatu VLAN. Oleh karena berada dalam satu segmen, 
port-port yang bernaung dibawah suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung. 
Sedangkan port-port yang berada di luar VLAN tersebut atau berada dalam 
naungan VLAN lain, tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena VLAN tidak 
meneruskan broadcast. 

VLAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan tambahan dalam 
hal keamanan jaringan tidak menyediakan pembagian/penggunaan media/data 
dalam suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan 
batas-batas yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam 
VLAN tersebut. Hal ini mengakibatkan  administrator dapat dengan mudah 
mensegmentasi pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang 
bersifat rahasia (sensitive information) kepada seluruh pengguna jaringan 
yang tergabung secara fisik.

Keamanan yang diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN,belum menjamin 
keamanan jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap cukup 
untuk menanggulangi seluruh masalah keamanan .VLAN masih sangat memerlukan 
berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti 
firewall, pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion detection, 
pengendalian jumlah dan besarnya broadcast domain, enkripsi jaringan, dsb.

Dukungan Tingkat keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat 
dijadikan suatu nilai tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan. 
Salah satu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan VLAN adalah kontrol 
administrasi secara terpusat, artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat 
dikonfigurasikan, diatur dan diawasi secara terpusat, pengendalian broadcast 
jaringan, rencana perpindahan, penambahan, perubahan dan pengaturan akses 
khusus ke dalam jaringan serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi 
penting dalam perencanaan  dan administrasi di dalam grup tersebut semuanya 
dapat dilakukan secara terpusat. Dengan adanya pengontrolan manajemen 
secara terpusat maka administrator jaringan juga dapat mengelompokkan 
grup-grup VLAN  secara spesifik berdasarkan pengguna dan port dari switch 
yang digunakan, mengatur tingkat keamanan, mengambil dan menyebar data 
melewati jalur yang ada, mengkonfigurasi komunikasi yang melewati switch, 
dan memonitor lalu lintas data serta penggunaan bandwidth dari VLAN saat 
melalui tempat-tempat yang rawan di dalam jaringan.


B.Perbandingan Tingkat Efisiensi

Untuk dapat mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di 
ketahui kelebihan yang diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya:

•Meningkatkan Performa Jaringan
LAN yang menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan 
komputer satu dengan lain yang bekerja dilapisan physical memiliki 
kelemahan, peralatan ini hanya meneruskan sinyal tanpa memiliki 
pengetahuan mengenai alamat-alamat yang dituju. Peralatan ini juga 
hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port 
sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Walaupun peralatan 
dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub.

Protokol ethernet atau IEEE 802.3 (biasa digunakan pada LAN) menggunakan 
mekanisme yang disebut Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection 
(CSMA/CD) yaitu suatu cara dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih 
dahulu apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada 
pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi, baru pengiriman data dilakukan. 
Bila terdapat dua data yang dikirimkan dalam waktu bersamaan, 
maka terjadilah tabrakan (collision) data pada jaringan. Oleh sebab itu 
jaringan ethernet dipakai hanya untuk transmisi half duplex, yaitu pada 
suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja. 

Berbeda dari hub yang digunakan pada jaringan ethernet (LAN), switch yang 
bekerja pada lapisan datalink memiliki keunggulan dimana setiap port 
didalam switch memiliki domain collision sendiri-sendiri. Oleh sebab 
itu sebab itu switch sering disebut juga multiport bridge. Switch 
mempunyai tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk 
semua port. Switch menciptakan jalur yang aman dari port pengirim dan 
port penerima sehingga jika dua host sedang berkomunikasi lewat jalur 
tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi jika satu port 
sibuk, port-port lainnya tetap dapat berfungsi.

Switch memungkinkan transmisi full-duplex untuk hubungan ke port dimana 
pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan penggunakan 
jalur tersebut diatas. Persyaratan untuk dapat mengadakan hubungan 
full-duplex adalah hanya satu komputer atau server saja yang dapat dihubungkan 
ke satu port dari switch. Komputer tersebut harus memiliki network card 
yang mampu mengadakan hubungan full-duflex, serta collision detection 
dan loopback harus disable.

Switch pula yang memungkinkan terjadinya segmentasi pada jaringan atau 
dengan kata lain switch-lah yang membentuk VLAN.Dengan adanya segmentasi 
yang membatasi jalur broadcast akan mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat 
menerima dan mengirimkan jalur broadcast ke VLAN lainnya. Hal ini secara 
nyata akan mengurangi penggunaan jalur broadcast secara keseluruhan, 
mengurangi penggunaan bandwidth bagi pengguna, mengurangi kemungkinan 
terjadinya broadcast storms (badai siaran) yang dapat menyebabkan 
kemacetan total di jaringan komputer.
 
Administrator jaringan dapat dengan mudah mengontrol ukuran dari jalur 
broadcast dengan cara mengurangi besarnya broadcast secara keseluruhan, 
membatasi jumlah port switch yang digunakan dalam satu VLAN serta jumlah 
pengguna yang tergabung dalam suatu VLAN.   

•Terlepas dari Topologi Secara Fisik

Jika jumlah server dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai 
dan gedung yang berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar 
di berbagai tempat, maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan 
yang menggunakan sistem LAN untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyak 
sekali diperlukan peralatan untuk menghubungkannya. Belum lagi apabila 
terjadi perubahan stuktur organisasi yang artinya akan terjadi banyak 
perubahan letak personil akibat hal tersebut. 

Permasalahan juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di 
berbagai tempat artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara 
fisik. LAN yang dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah 
sistem komputer yang lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu 
gedung, satu komplek, dan bahkan ada yang menentukan LAN berdasarkan jaraknya 
sangat sulit untuk dapat mengatasi masalah ini.

Sedangkan VLAN yang memberikan kebebasan terhadap batasan lokasi secara 
fisik dengan mengijinkan workgroup yang terpisah lokasinya atau berlainan 
gedung, atau tersebar untuk dapat terhubung secara logik ke jaringan 
meskipun hanya satu pengguna.  Jika infrastuktur secara fisik telah 
terinstalasi, maka hal ini tidak menjadi masalah untuk menambah port 
bagi VLAN yang baru jika organisasi atau departemen diperluas dan tiap 
bagian dipindah.  Hal ini memberikan kemudahan dalam hal pemindahan personel, 
dan tidak terlalu sulit untuk memindahkan pralatan yang ada 
serta konfigurasinya dari satu tempat ke tempat lain.Untuk para pengguna 
yang terletak berlainan lokasi maka administrator jaringan hanya perlu 
menkofigurasikannya saja dalam satu port yang tergabung dalam satu VLAN 
yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna tersebut dapat bekerja 
dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam ruangan yang sama 
dengan rekan-rekannya.

Hal ini juga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu 
jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi pada suatu perusahaan, 
karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin banyak pula 
kebutuhan akan pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan dan 
perubahan membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router.

VLAN memberikan mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini 
serta mengurangi banyak biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang 
hub dan router. Pengguna VLAN dapat tetap berbagi dalam satu network 
address yang sama apabila ia tetap terhubung dalam satu swith port yang 
sama meskipun tidak dalam satu lokasi. Permasalahan dalam hal  perubahan 
lokasi dapat diselesaikan dengan membuat komputer pengguna tergabung 
kedalam port  pada VLAN tersebut dan mengkonfigurasikan switch pada VLAN 
tersebut. 

•Mengembangkan Manajemen Jaringan

VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang 
dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih 
mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan 
konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi 
yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi 
secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen 
jaringan.

Dengan  keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya  bagi 
setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan 
pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan 
perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan  pelayanan 
pada teknologi jaringan.
 
 
Source : http://ezine.echo.or.id/ezine7/ez-r07-y3dips-virtual_lan.txt 
READMORE - VLAN (Virtual Local Area Network)

Jumat, 16 Desember 2011

Teknologi WAN

Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi, atau bahkan terpisahkan benua melewati batas wilayah negara satu sama lain. Koneksi antar remote jaringan ini umumnya dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan local lewat kabel jaringan. Saat ini banyak tersedia Teknologi WAN yang disediakan oleh banyak operator penyedia layanan (ISP).
Menurut definisinya Teknologi WAN digunakan untuk:
  • Mengoperasikan jaringan area dengan batas geography yang sangat luas
  • Memungkinkan akses melalui interface serial yang beroperasi pada kecepatan yang rendah.
  • Memberikan koneksi full-time (selalu ON) atau part-time (dial-on-demand)
  • Menghubungkan perangkat2 yang terpisah melewati area global yang luas.
Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat2 yang terpisah oleh area yang luas menggunakan media transmisi, perangkat, dan protocol yang berbeda. Data transfer rate pada komunikasi WAN umumnya jauh lebih lambat dibanding kecepatan jaringan local LAN.
Teknologi WAN menghubungkan perangkat2 WAN yang termasuk didalamnya adalah:
  1. Router, menawarkan beberapa layanan interkoneksi jaringan-jaringan dan port-port interface WAN
  2. Switch, memberikan koneksi kepada bandwidth WAN untuk komunikasi data, voice, dan juga video.
  3. Modem, yang memberikan layanan interface voice, termasuk channel service units/digital service units (CSU/DSU) yang memberikan interface layanan T1/E1; Terminal Adapters/Network Termination 1 (TA/NT1) yang menginterface layanan Integrated Services Digital Network (ISDN).
  4. System komunikasi dalam teknologi WAN menggunakan pendekatan model layer OSI untuk encapsulation frame seperti halnya LAN akan tetapi lebih difocuskan pada layer Physical dan Data link.
Pendahuluan Teknologi WAN
Protocol WAN pada layer Physical menjelaskan bagaimana memberikan koneksi electric, mekanik, operasional, dan fungsional dari layanan jaringan WAN. Layanan2 ini kebanyakan didapatkan dari para penyedia layanan seperti Telkom, Lintas Artha, Indosat.
Data Link Layer WAN
Protocol WAN pada layer Data Link menjelaskan bagaimana frame dibawah antar system melalui jalur tunggal. Protocol2 ini didesign untuk beroperasi melalui koneksi dedicated Point-to-Point, multi-point, dan juga layanan akses multi-Switched seperti Frame relay. WAN juga mendefenisikan standards WAN yang umumnya menjelaskan metoda2 pengiriman layer physical dan juga kebutuhan2 layer Data Link meliputi addressing dan encapsulation flow control.
Layer Physical WAN
Layer Physical WAN menjelaskan interface antar data terminal equipment (DTE) dan data circuit-terminating equipment (DCE). Umumnya DCE adalah penyedia layanan (ISP) dan DTE adalah perangkat terhubung. Dalam model ini, layanan2 yang ditawarkan kepada DTE disediakan melalui sebuah modem atau layanan channel service unit/data service unit (CSU/DSU).
Beberapa standard layer Physical menspesifikasikan interface berikut ini:
  • EIA/TIA-232
  • EIA/TIA-449
  • V.24
  • V.35
  • X.21
  • G.703
  • EIA-530
Protocol WAN layer Data Link
WAN mendefinisikan umumnya encapsulation data link layer yang dihubungkan dengan line serial synchronous seperti dijabarkan berikut ini:
Protocol WAN
Protocol WAN
  • High-Level Data Link Control (HDLC) – adalah standard ISO yang bisa saja tidak saling kompatibel antar layanan yang berbeda. HDLC mendukung konfigurasi Point-to-Point ataupun Multi-point.
  • Frame Relay – disbanding protocol2 WAN lainnya, layanan frame menggunakan framing tanpa memberikan koreksi error melalui mekanisme lewat fasilitas digital berkualitas tinggi. Frame relay bisa mentransmisikan data sangat cepat karena tanpa adanya perlunya koreksi error.
  • Point-to-Point Protocol (PPP) – PPP mengandung field yang mengidentifikasikan protocol layer Network.
  • Integrated Services Digital Network (ISDN) – adalah suatu sekelompok layanan digital yang mentransmisikan voice dan data melalui line telpon yang sudah ada.
  • Protocol2 WAN Data Link Layer mendukung protocol2 baik protocol2 conectionless maupun conection-oriented layer tinggi.
Komunikasi WAN
Teknologi WAN tegantung pada fihak penyelenggara layanan seperti Telkom, Indosat untuk koneksi jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan local LAN yang mentransmisikan data melalui koneksi fisik digital antar komputer, teknologi WAN menggunakan kombinasi signal analog dan digital dalam mentranmisikan data.
Berikut ini adalah diagram yang menjelaskan elemen2 dan fungsi2 konsep teknologi WAN.
Teknologi WAN - Elemen dan fungsi
Teknologi WAN - Elemen dan fungsi
Penjelasan masing-masing elemen bisa dilihat pada artikel Koneksi WAN.
Message berjalan dari point ke point secara berbeda tergantung pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan yang meliputi:
  1. Dedicated connections
  2. Circuit-switched networks
  3. Packet-switched networks
Jaringan2 Dedicated dan Switched mempunyai sifat koneksi yang selalu tersedia pada jaringan sementara Circuit Swithed perlu membangun koneksi terlebih dahulu melalui mekanisme dial-up antar perangkat yang berkomunikasi. Pada routing Dial-on-Demand router membuka koneksi secara automatis jika ada data yang perlu dikirim, dan akan menutup secara automatis jika line idle alias tidak ada lagi data yang dikirim.
Layanan2 WAN
Ada beberapa teknologi WAN yang diberikan oleh penyedia layanan WAN seperti berikut ini:
PSTN
Adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN yang kuno dan banyak dipakai diseluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.
Leased lines
Leased line atau biasa disebut Dedicated l ine adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.
  • Anda perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membuat koneksi WAN.
  • X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
  • X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket.
  • Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah.
Frame relay
Frame relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di Frame relay.
ISDN
ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital. Lebih jelasnya lihat di ISDN disini.
ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN.
  • ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.
  • Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.
  • Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking.
  • Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic.
  • Bisa tansmit data secara simultan
source : http://www.sysneta.com/teknologi-wan
READMORE - Teknologi WAN

Jaringan WAN

Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan local yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas geography – lintas negara dan benua. Ada beberapa Teknologi Jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan jaringan-2 yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda, maupun hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.
Komunikasi Jaringan WAN
Teknologi Jaringan WAN bergantung pada fihak ketiga dalam hal ini perusahaan penyedia layanan Telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu piranti digital / komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.
Pada diagram jaringan WAN berikut ini menjelaskan masing-2 komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN.
diagram jaringan WAN
  1. DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
  2. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.
  3. Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
  4. DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
  5. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
  6. PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.
Paket messages menjelajah dari titik ke titik yang berbeda tergantung pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan. Disini tidak lagi dibahas mengenai teknologi jaringan WAN dalam koneksi WAN yang sudah dibahas sebelumnya, yang secara pokok ada tiga macam berikut ini:
  1. Koneksi Dedicated
  2. Jaringan Circuit-switched
  3. Jaringan Packet-switched
Jenis Jaringan WAN dedicated dan switched mempunyai suatu koneksi yang selalu tersedia kepada jaringan, akan tetapi untuk jenis circuit switched perlu melakukan suatu pembentukan koneksi via semacam mekanisme dial-up antar kedua piranti yang mau berkomunikasi. Dalam suatu konfigurasi dial-on-demand routing (DDR) – router secara automatis membuka koneksi jika ada data yang akan ditrasnmisikan (tentunya sesuai dengan access-list rule), dan akan menutup sendiri jika line dalam keadaan idle selama durasi tertentu yang disetel dalam konfigurasinya.
Layanan Jaringan WAN
Ada banyak penerapan teknologi jaringan WAN pada layanan WAN oleh ISP atau jasa layanan koneksi WAN yaitu sebagai berikut:
PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
Leased lines
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital. Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public Data Network (PDN)
  • Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN.
  • X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
  • X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
  • Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.
ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
  • Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
  • Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
  • Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
  • Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
  • Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN. Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.
Hardware WAN
Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda koneksikan. Setiap protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda untuk hardware dan media transmisinya. Akan tetapi anda mempunyai pilihan dalam hardware yang anda gunakan, dan hardware WAN selalu compatible dengan layanan WAN.
Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware apa yang akan dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik demarc. Local loop biasanya kabel tembaga, kabel yang sama dengan digunakan untuk layanan telpon.
Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya menentukan berapa besar data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal analog atau digital. Berikut dijelaskan dua metoda dalam mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.
POTS (plaint old telephone services)
Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:
  • Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted
  • Sinyal analog digunakan melalui local loops
  • Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal analog.
  • Batas efektif line sebatas 56 Kbps
T-Carriers
Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik berikut ini:
  • Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga
  • Menggunakan sinyal digital
  • Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:
  • T1 (24 channels)
  • E1 (31 channel)
Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line yang menggunakan 24 channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi menurut jenis data (yaitu: data, digitized voice, digitized video).
Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk menghubungkan ke WAN dan juga format signal yang tepat untuk jenis koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa modem mengkonversikan sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu atau kedua hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:
Multiplexer
Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua atau lebih piranti kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal-2 gabungan ini.
  • Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah bersamaan melalui medium yang sama
  • Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik kedalam chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.
CSU/DSU
Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU) menghubungkan sebuah jaringan dengan line kecepatan tinggi seperti T1. Piranti ini melakukan format aliran data digital kedalam format frame yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan fungsi timing. Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga atau dibangun integral kedalam router.
  • CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal selama test telpon dan meredam interferensi electrical
  • DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.
Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk konektivitas WAN, seperti synchronous serial protocols atau asynchronous protocols.
Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara DCE dan DTE kepada waktu transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim data frame yang besar sejalan dengan waktu clock dan baud-rate. Ia menggunakan bandwidth secara effisien.
Protocol signal synchronous meliputi:
  • V.35
  • RS-232 (EIA/TIA)
  • X.21
  • RS-449
  • RS-530
Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:
  • DB60
  • DB25
  • DB15
  • DB9
Catatan bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan jumlah pin 25 dsb.
Protocol asynchronous
Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap paket yang dikirim ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima untuk menggunakan clock yang sama. Sinyal protocol asynchronous adalah paling banyak dipakai antara dua modem. Akan tetapi dia juga menambahkan overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya memperlambat baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:
  • V.90
  • V.42
  • V.35
  • V.34
  • V.32, V.32bits, V.32turbo
  • V.22
Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:
  • RJ-11 (2 kabel)
  • RJ-45 (4 kabel)
  • RJ-48
Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.
Methoda encapsulation jaringan WAN
Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit sinyal. Protocol layer Data link mengendalikan beberapa atau semua fungsi2 berikut:
  • Error checking dan koreksi
  • Pembentukan link
  • Komposisi frame-field
  • Point-to-point flow control
Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau format frame. Metoda encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level data link control). Tergantung pada layanan WAN dan metoda koneksi, beberapa metoda encapsulation meliputi:
  • Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco
  • LAPB untuk jaringan2 X.25
  • LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
  • PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
  • Cisco/IETF untuk jaringan frame relay
jaringan WAN dan jenisnya
Diagram diatas menjelaskan metoda encapsulation berbagai teknologi jaringan WAN.
Dari modul2 CCNA

source : http://www.sysneta.com/jaringan-wan
READMORE - Jaringan WAN

Minggu, 14 Agustus 2011

Apakah Cisco Networking Academy Program itu ?

Cisco Networking Academy Program disingkat CNAP, merupakan kerjasama penyelenggaraan profesional training antara Cisco System, Inc. dengan lembaga-lembaga pendidikan tinggi terkemuka di seluruh dunia, untuk menghasilkan tenaga profesional teknologi informasi di bidang networking dan internet dengan pengakuan keahlian secara internasional.
STMIK MDP merupakan salah satu lembaga (Local Academy) yang bekerjasama dengan Cisco System, Inc. sebagai penyelenggara program CCNA (Cisco Certified Networking Associate).
Apa Tujuan CNAP ?
Profesional training CNAP bertujuan untuk mengantarkan Anda menjadi ahli serta terampil dalam merancang, membangun, dan memelihara jaringan komputer dan internet. Program ini mengutamakan penguasaan sistem dan teknologi jaringan komputer dan internet, mulai dari pengetahuan dasar sampai pengetahuan lanjut, mulai dari instalasi kabel sampai strategi pengembangan jaringan.

Sertifikasi Apa yang Dapat Diperoleh dari CNAP ?
Profesional training CNAP akan mempersiapkan Anda untuk memperoleh Cisco Career Certifications, yaitu sistem sertifikasi networking profesional yang paling dihargai di dunia dan secara umum telah menjadi standar recruiten perusahaan Teknologi Informasi dunia.
Sistem sertifikasi ini dibagi menjadi tiga tingkatan :
  • CCNA (Cisco Certified Networking Associate)
  • CCNP (Cisco Certified Networking Profesional)
  • CCIE (Cisco Certified Internetworking Expert)
Mengapa Saya Perlu Mengikuti CNAP ?
Dalam era globalisasi saat ini, tenaga profesional di bidang Teknologi Informasi sangat dibutuhkan. Kebutuhan dunia akan tenaga networking dan internet saat ini mencapai 1 juta, dan terus meningkat setiap tahun.

CNAP dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini dengan :
  • Mendidik Anda menjadi tenaga profesional yang terampil di bidang networking dan internet, serta
  • Mempersiapkan Anda untuk mendapatkan Cisco Career Certifications CCNA, CCNP, dan CCIE
Dengan menyandang Sertifikasi CCNA,CCNP, atau CCIE, maka Anda akan siap memasuki lapangan kerja (ready for use the marketplace) dan dapat bersaing sacara global.

Bagaimana Sistem Pendidikan CNAP ?
Kurikulum
Seluruh Kurikulum profesional training CNAP dirancang oleh Cisco System, Inc. dan bersifat vendor neutral. Kurikulum ini akan secara bertahap melatih Anda menjadi ahli dan terampil dalam merancang, membangun, dan memelihara jaringan komputer dan internet.

Program profesional training kelas reguler tingkat CCNA akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan, yang dibagi menjadi 4 triwulan. Training diberikan 2 kali seminggu, masing-masing 4 jam. Untuk kelas profesional 1 kali seminggu (Hari Sabtu - 7 jam).

Metode Penyampaian Materi
Materi profesional training CNAP disampaikan dalam bentuk teori (interactive class), praktek (laboratory & hands-on study), dan studi kasus (threaded sae study). Pendidikan interactive class disajikan dalam bentuk multimedia interaktif (e-Learning) berbasis web, yang dilengkapi banyak ilustrasi.

Kurikulum Pokok Trainng CNAP VERSI 3.1 2005 

 

CCNA 1 :
Networking Basics
CCNA 2 :
Routers and
Routing basics
CCNA 3:
Switching and Intermediete
Routing v3.1
CCNA 4 :
WAN Technology v3.1
Introduction to Networking WANs and Routers Introduction to Classless Routing Scalling IP Address
Networking Fundamentals Introduction to Routers Single Area OSPF WAN Technologies
Networking Media Configuring a Router EIGRP PPP
Cable Testing Learning about other Device Switching Concepts ISDN and DDR
Cabling LANs and WANs Managing Cisco IOS Software Switches Frame Relay
Ethernet Fundamentals Routing and Routing Protocols Switch configurations Introduction to Network Administration
Ethernet Technologies Distance, Vector Routing Protocols Spanning-Tree Protocol Cisco Laboratory Exercise
Ethernet Switching TCP/IP Suite Error and Control Messages Virtual LAN
TCP/IP Protocol Suite and IP Addressing Basic Router Troubleshooting VLAN Trunking Protocol
Routing Fundamentals and Subnets Intermediate TCP/IP Cisco Laboratory Exercise
TCP/IP Transport and Application Layer Acces Control Lists (ACLs)
Cisco Laboratory Exercise Cisco Laboratory Exercise

Dalam laboratory & hands-out study, Anda akan menangani berbagai perangkat jaringan seperti LAN switches, routers, RJ-45 Jack, path cable, punch-down block, dll. Mulai dari instalasi jaringan sampai konfigurasi software. Anda akan mempraktekan teori yang diperoleh dalam interactive class pada laboratorium yang dirancang khusus dan dilengkapi dengan perangkat jaringan Cisco.
Kegiatan threaded case study bertujuan untuk melatih Anda dalam memecahkan perancangan dan pemeliraan jaringan komputer dan internet yang dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan penggunanya. Setiap akhir triwulan, Anda akan menghadapi ujian sistem online assesment monitor, yang secara global telah distandardisasi oleh Cisco System, Inc.

Sumber : http://www.mdp.ac.id/cisco.php
READMORE - Apakah Cisco Networking Academy Program itu ?

Sabtu, 13 Agustus 2011

Membangun Sistem Diskless dengan LTSP di Ubuntu 11.04

Diskless adalah sistem operasi tanpa hardisk yang dapat kita gunakan sebagai solusi untuk
penghematan, biasanya digunakan pada warnet-warnet. Modalnya akan lebih murah
dengan LTSP (Linux Termial Server Project).

Step 1. Membangun Server LTSP
Ada dua cara untuk membangun server LTSP:
Cara pertama dengan menggunakan CD installasi ubuntu dan langsung pilih opsi untuk
install LTSP. Cara ini bisa dilakukan jika server belum terinstall Ubuntu, installasi LTSP
dilakukan pada saat SetUp Ubuntu. Ubuntu yang digunakan adalah versi alternate. Stepnya:
• Siapkan CD Ubuntu Alternate dan Boot dari CD
• Pada saat pilihan installasi, tekan F4 untuk opsi tambahan, dan pilih install LTSP
Server.
• Kemudian tunggu hingga instalasi selesai. Pada akhir instalasi bisa dilihat proses
pembangunan client.
• Setelah selesai, reboot dan keluarkan CD instalasi, sistem sudah siap dipakai
• Coba komputer klien untuk bisa booting dari network. Jika ada pesan DHCP server
not found, hidupkan service DHCP Server pada komputer klien dengan perintah:
service isc-dhcp-server start
• Jika ternyata client gagal menampilkan grafik, coba lakukan perintah ini pada
komputer server:
sudo ltsp-build-client
• Sistem akan membuat ltsp-client nya langsung dari internet, Jika anda tidak
terkoneksi dengan internet lakukan perintah dengan menggunakan CD instalasi
sebagai source pembangunan client:
sudo ltsp-build-client –mirror file:///cdrom

Cara kedua adalah membuat server LTSP dengan sistem ubuntu yang sudah ada, yang
perlu kita lakukan adalah mengistall program ltsp nya dari repository, dengan perintah :
sudo apt-get install ltsp-server-standalone openssh-server
Setelah terinstall, kemudian lakukan membuat sistem LTSP yang sama seperti diatas,
dengan perintah :
sudo ltsp-build-client
dan seandainya tidak terkoneksi dengan internet, bisa gunakan cdrom untuk membuat
image LTSPnya
sudo ltsp-build-client –mirror file:///cdrom

Step2. Konfigurasi Network Interface
Cek Network Interface yang terdapat pada PC server, dengan perintah:
Ifconfig

 
                                                            Gambar 1. Ifconfig
Edit “/etc/network/interfaces" mengunakan editor favorite anda (missal: nano, vi, pico,gedit dll).
Konfigurasinetwork interface eth0 menjadi :
eth0 – Static Address untuk LTSP Network, dengan format seperti gambar dibawah ini, lalu save dengan menekan ctrl+O :
                                       Gambar 2. Edit Interfaces menggunakan Editor Nano

Step3. Konfigurasi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Edit “/etc/ltsp/dhcpd.conf” mengunakan editor favorite anda (misal: nano, vi, pico, gedit dll).
Octet ketiga “xxx” (198.168.xxx.001) dari IP Address anda harus sesuai dengan eth0 dari
network interfaces yang sebelumnya dikonfigurasi pada Step 2.
Contohnya : xxx = 254

Gambar 3. Edit Dhcpd.conf menggunakan Editor Nano

Step4. Restart Networking & DHCP Server
Command Pertama
” sudo service networking restart" : untuk me-Restart Networking.
Command Kedua

Step5. Membangun User
LTSP bekerja menggunakan banyak User yang nanti nya akan digunakan untuk Log in pada
Client, maka pada step ini kita akan membuat user untuk Client dengan menggunakan
Command :
useradd [namauserbaru]
Dan, gunakan Command :
passwd, untuk mengaktifkan password pada user tersebut.
Kemudian, kita akan melakukan update untuk image, kernels, dan sshkeys untuk user,
dengan menggunakan Command :
ltsp-update-image
ltsp-update-kernels
ltsp-update-sshkeys


Step 6. Restart Server & First Boot NIC pada Client
Reboot server.
Setelah semua configurasi berhasil. Hubungkan Server dengan Client menggunakan kabel
jaringan, yang melibatkan NIC pada Cilent, karena pada tahap ini nantinya Client akan Boot
melalui NIC dan MAC Address Cilent akan menlakukan pengaturan IP secara otomatis
(DHCP).
Langkah berikutnya adalah menjadikan first booting pada Client itu adalah NIC (Network
Interface Card), jika konfigurasi berhasil, maka Client akan boot dari Ubuntu 11.04.
Maka LTSP anda berhasil.
Selamat Mencoba. ^_^

STUDY CLUB
NETWORKING DEPARTMENT
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUSKA RIAU

READMORE - Membangun Sistem Diskless dengan LTSP di Ubuntu 11.04

Minggu, 10 Juli 2011

Wide Area Network (WAN) dan Router

Alamat komputer tidak punya network ID yang sama karena berada pada subnet yang berbeda, sehingga untuk mengirimkan paket data tidak bisa menggunakan koneksi hub atau switch. Router dibutuhkan untuk meneruskan paket dari sub-net ke sub-net yang berbeda.


Karakteristik utama WAN

- Menghubungkan peralatan pada tempat yang berjauhan (area luas)
- Menggunakan layanan dengan menyewa, seperti: RBOCs (Perusahan opeasi regional Bell – Regional Bell Operating Company’s), Sprint, MCI, and VPM Internet Services Inc., untuk membangun koneksi antar situs
- Menggunakan koneksi serial dari berbagai jenis untuk mengakses pita lebar dalam lokasi yang berjauhan (luas).
- Bekerja pada layer fisik dan layer datalink dari OSI model
- Melakukan pertukaran paket data dan frames antara ruter dan switch dan LAN yang telah dibangun.

Komponen yang digunakan WAN

- Router dengan beberapa layanan, termasuk interkoneksi dan port-port perantara WAN.
- Modem termasuk perantara layanan voice-grade, unit layanan canel/unit layanan digital (CSU/DSUs), dengan layanan terminal 1/Ethernet 1 (T1/E1), Adapter terminal/terminasi jaringan 1 (TA/NT1s) dengan perantara layanan jaringan digital
terintegrasi (ISDN).
- Server komunikasi pusat dengan dial in and dial out komunikasi antar user

ROUTER

Router adalah jenis khusus dari komputer, yang secara dasar mempunyai komponen yang sama seperti: CPU, memory(ROM, RAM, NVRAM, FLASH), system bus, dan berbagai perantara input/output. Namun router didesain untuk fungsi khusus yang tidak ada di dalam PC, seperti ruter dapat menghubungkan dan menentukan jalur terbaik untuk pengiriman data dalam jaringan.

Seperti juga PC, Router memerlukan sistem operasi untuk menjalankan program aplikasi, router menggunakan Internetwork Operating System (IOS) untuk menjalankan file konfigurasi. File ini berisi instruksi dan parameter yang mengontrol alur lalu lintas data melalui router.

Router menggunakan table dan protokol routing untuk meneruskan paket. File konfigurasi menetapkan seluruh informasi untuk kepastian setup dan menggunakan routing dan routed protocols yang tersedia.

Komponen internal yang utama dari ruter adalah RAM, NVRAM, FLASH MEMORY, ROM dan INTERFACE.

RAM.

- Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan dan sistem ios yang aktif.
- Menyimpan ARP cache (Address Resolution Protocol)
- Menyimpan fast-switching cache
- Menyimpan buffer paket
- Memelihara antrian paket
- Menyimpan memori sementara untuk file konfigurasi ruter selama ruter hidup
- Akan terhapus bila ruter di matikan atau re-start

NVRAM

- Menyimpan file konfigurasi start-up (awal)
- Menyimpan file walau ruter dimatikan atau di re-start.

FLASH MEMORY

- Menyimpan IOS image
- Memungkinkan update software tanpa menghapus dan mengganti chips pada prosesor.
- Menyimpan file walau router dimatikan atau di re-start
- Menyimpan lebih dari satu versi software IOS
- Merupakan alat elektrik yang ROM yang bisa dihapus dan diprogram kembali (EEPROM)

ROM

- Melakukan diagnosa untuk power-on self test (POST)
- Menyimpan program boot dan software sistem operasi dasar
- Untuk upgrade software diperlukan mengganti chips pada motherboard

INTERFACE

- Menghubungkan router ke jaringan untuk meneruskan paket.
- Dapat terpasang pada motherboard ataupun modul terpisah.


source : http://fuadkp.blogspot.com/2008/12/wide-area-network-wan-dan-router.html
READMORE - Wide Area Network (WAN) dan Router

Filter MAC Address Mikrotik

Banyaknya user yang terkadang mengganti-ganti IP Address pada suatu jaringan yg telah ditetapkan alamat IP ny masing-masing. Untuk mengatasi hal ini ada salah satu solusi yang mungkin bisa meminimalisir hal ini, dimana dalam pembahasan kali mengunci MAC hanya dan untuk bisa digunakan oleh IP yang menjadi pasangannya.


MAC filter sendiri metode yang digunakan untuk mengunci MAC address + IP address. Pada contoh kasus sekarang kita akan mengunci :

1. MAC : 00:1D:72:20:E8:1E ke IP : 192.168.5.7
2. MAC : 00:1D:72:C6:AA:F7 ke IP : 192.168.5.8
3. MAC : 00:1F:D0:1E:AB:93 ke IP : 192.168.5.9

Pada contoh kasus di atas digunakan 3 PC dimana masing2 IP telah ditetapkan sesuai MAC nya.

Caranya :
1. Buka WINBOX
2. Masuk ke bagian IP terus klik ARP
3. Step no. 2 digunakan untuk membantu mencari target MAC dan alamat IP-nya ,anda tinggal masuk ke new terminal di winbox anda , kemudian ketik script berikut

/ip firewall filter

Setelah itu ...

Untuk mengunci MAC : 00:1D:72:20:E8:1E ke IP : 192.168.5.7

add chain=forward src-address=192.168.5.7 src-mac-address=!00:1D:72:20:E8:1E action=drop comment=”kunci 192.168.5.7 ke 00:1D:72:20:E8:1E”

add chain=forward src-address=!192.168.5.7 src-mac-address=00:1D:72:20:E8:1E action=drop comment=”kunci 192.168.5.7 ke 00:1D:72:20:E8:1E”


Untuk mengunci MAC : 00:1D:72:C6:AA:F7 ke IP : 192.168.5.8

add chain=forward src-address=192.168.5.8 src-mac-address=!00:1D:72:C6:AA:F7 action=drop comment=”kunci 192.168.5.8 ke 00:1D:72:20:E8:1E”

add chain=forward src-address=!192.168.5.8 src-mac-address=00:1D:72:C6:AA:F7 action=drop comment=”kunci 192.168.5.8 ke 00:1D:72:C6:AA:F7?

Kemudian yang terakhir

Untuk mengunci MAC : 00:1F : D0 : 1E:AB:93 ke IP : 192.168.5.9

add chain=forward src-address=192.168.5.9 src-mac-address=!00:1F:D0:1E:AB:93 action=drop comment=”kunci 192.168.5.9 ke 00:1F:D0:1E:AB:93?

add chain=forward src-address=!192.168.5.9 src-mac-address=00:1F:D0:1E:AB:93 action=drop comment=”kunci 192.168.5.9 ke 00:1F:D0:1E:AB:93?

Setelah langkah-langkah diatas selesai, maka pemilik IP dan MAC yang bersangkutan tidak akan bisa ganti-ganti IP, bahkan menggunakan MAC Clone ato mac address changer sekalipun, karena MAC dan IP-nya terkunci.

source : http://fuadkp.blogspot.com/2010/10/filter-mac-address-mikrotik.html
READMORE - Filter MAC Address Mikrotik

Bridging Access Point to Access Point

Hotspot saat ini bukan lagi merupakan hal yang istimewa dan menherankan bagi para penggemar dunia maya. Cafe, warung internet bahkan rumahan pun saat ini telah menyediakan fasilitas tersebut sebagai salah satu sarana untuk memperlaris atau memudahkan untuk akses internet.
Bridge berasal dari bahasa Inggris, dan sesuai dengan terjemahannya yang berarti jembatan. Metode bridge dalam aplikasi komputer adalah suatu metode yang menjembatani/ menghubungkan dua jaringan LAN kabel menjadi satu sehingga dapat saling berhubungan seperti dalam satu jaringan lan kabel.

Contoh aplikasi sederhana dari metode bridge ini yaitu misalnya kita ingin menghubungkan jaringan LAN di kantor di Gedung A dengan jaringan LAN di gedung B dimana kondisi tidak memungkinkan untuk memasang kabel, maka solusinya hanya menggunakan jaringan radio atau wireless. Pemilihan menggunakan teknologi WIFI ini tidak selamanya mahal karena saat ini sudah banyak produk wireless murah namun berkualitas untuk rumahan atau kantor kecil. Apalagi jika metode ini ingin di terapkan pada lembaga-lembaga non profit seperti gedung-gedung sekolah atau kampus yang tidak mungkin harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.

Langkah-langkah sederhana untuk aplikasi yang harus di perhatikan, yaitu :
1. Jarak antar gedung
2. Kondisi sekitar antar gedung apakah terhalang oleh pepohonan atau gedung lain atau tidak.
3. Kondisi alam apakah rawan bahaya petir atau tidak.

Contoh kasus sederhana penerapan aplikasi sederhana point to point pada sebuah gedung sekolah atau kampus. Kondisinya:
1. Gedung A berjarak sekitar 50 s/d 100 meter dengan Gedung B
2. Antar gedung tersebut tidak terhalang oleh pepohonan atau gedung.
3. Kondisi alam sekitar tidak rawan petir.

Pihak sekolah ingin jaringan lan di Gedung A dapat terhubung dengan Gedung B sehingga aplikasi-aplikasi jaringan di dua LAN tersebut dapat di manfaatkan secara optimal bersama-sama.

Maka di pasang dua buah perangkat Akses Point (AP), AP1 di tempatkan di Gedung A dan AP2 di tempatkan di Gedung B. Pemasangan dua AP yang akan di hubungkan tersebutkan di letakan di tempat pada tempat yang saling berhadapan dan di kondisikan tidak ada yang merintangi, misalnya kedua AP tersebut diletakan di langit-langit luar kedua gedung yang saling berhadapan dimana masing-masing AP tersebut terhubung dengan kabel UTP yang menghubungkan dengan masing-masing jaringan LAN.

Garis besar konfigurasi yang harus dilakukan di masing-masing AP yang akan di perlakukan sebagai sarana jembatan koneksi dua LAN tersebut :
1. Pilih konfigurasi mode WAP yaitu sebagai bridge atau point to point
2. Masukan MAC address AP1 di AP2 pada kolom isian MAC AP pasangan, begitu pula sebaliknya MAC address AP2 di masukan ke AP1 kolom isian MAC AP pasang, masing-masing harus di isi MAC address pasangannya.
3. Konfigurasi AP1 dan AP2 sama-sama menggunakan channel radio wireless yang sama, konfigurasi mode keamanan yang sama, seperti jika menggunakan mode keamanan menggunakan WPA PSK atau WPA2PSK masing-masing harus menggunakan konfigurasi dan keyword yang sama.
4. Sesudah dipastikan semua konfigurasi ini sama , cek dan pastikan apakah LAN1 di Gedung A dapat terhubung dengan LAN2 di Gedung B, jika terhubung seharusnya kedua lan ini dapat saling berkomunikasi untuk saling berbagi resource seperti sharing folder, printer , koneksi internet, komputer di LAN1 dapat berhubungan dengan komputer di LAN2. (LAN1 dan LAN2 memiliki subnet mask yang sama meski beda segment)

Jika kondisi antar Gedung terdapat beberapa penghalang seperti daun pepohonan atau jarak yang relative lumayan jauh yang mengurangi kemampuan daya jangkau sinyal AP, maka dapat di lakukan dengan menambahkan antenna high gain directional ke masing-masing AP menggantikan antenna omni bawaan yang kita pasang bahkan adakalanya cukup salah satu AP yang dipasang antenna tersebut (kemampuan antenna dapat dilihat dari DB antenna). Hal lain yang dapat memperkuat sinyal adalah dengan memasang sebuah repeater di tempat antara AP1 dan AP2, biasanya perlakuan ini dilakukan jika kondisi antar gedung penuh dengan penghalang atau inteferensi gangguan sinyal radio lain, maka kita tinggal memilih channel yang cocok untuk bridge kita.

WAP yang umum dijual biasanya transmisi b dan G menggunakan sinyal 2,4 Mhz yang juga di gunakan alat-alat wireless lainnya, namun ada juga WAP yang menyediakan teknologi extended transmisi 2x to 3x eXtended Range dan 108M Super G, serta transmisi N. Juga teknologi transmisi a yang menggunakan sinyal 5 Mhz. Kita tinggal menyesuaikan dengan kondisi yang kita hadapi. Sepasang AP dalam koneksi point to point dapat juga juga dikonfigurasi sebagai Akses Point seperti pada WAP TP-Link TL-WA601G 108M, sehingga pengguna komputer wireless terkoneksi dengan jaringan meski AP tersebut digunakan untuk koneksi point to point, langkah penghematan sederhana. 


source : http://fuadkp.blogspot.com/2011/02/bridging-access-point-to-access-point.html
READMORE - Bridging Access Point to Access Point

Apa itu Cisco router?

Cisco router adalah peralatan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN). Dengan cisco router, informasi dapat diteruskan ke alamat-alamat yang berjauhan dan berada di jaringan computer yang berlainan. Untuk dapat meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya, Cisco router menggunakan tabel dan protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Paket data yang tiba di router diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju. Agar paket data yang diterima dapat sampai ke tujuannya dengan cepat, router harus memproses data tersebut dengan sangat tepat.
Untuk itu, Cisco Router menggunakan Central Processing Unit (CPU) seperti yangdigunakan di dalam komputer untuk memproses lalu lintas data tersebut dengan cepat. Seperti komputer, cisco router juga mempunyai sejumlah jenis memori yaitu ROM, RAM, NVRAM dan FLASH, yang berguna untuk membantu kerjanya CPU. Selain itu dilengkapi pula dengan sejumlah interface untuk berhubungan dengan dunia luar dan keluar masuk data. Sistem operasi yang digunakan oleh cisco router adalah Internetwork Operating System (IOS). Memori yang digunakan oleh cisco router masing-masing mempunyai kegunaan sendiri-sendiri sebagai berikut :
• ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses boot dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS image.
• RAM berguna untuk menyimpan running configuration dan dan sistem operasi IOS yang aktif.
• NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi awal (start-up configuration)
• FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. Dengan menggunakan FLASH, IOS versi baru dapat diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen dalam router.


Macam-macam Cisco router
Perusahaan cisco membuat router dengan berbagai seri dan model untuk berbagai kelas
atau tingkat penggunaan, seperti :
1. CISCO ROUTER TIPE FIXED TINGKAT AKSES
• Cisco router 700 series
• Cisco router 801-804
• Cisco router 805
• Cisco router 811 dan 813
• Cisco router 827
• Cisco router 1000 series
• Cisco router 2000 series
• Cisco router 2500 series
• Cisco router 3000 series
2. CISCO ROUTER TIPE MODULAR TINGKAT AKSES
• Cisco router 1600 series
• Cisco router 1720 dan 1750
• Cisco router 2500 series
• Cisco router 2600 series
• Cisco router 3600 series
• Cisco router 4000 series
3. CISCO ROUTER TIPE MODULAR TINGKAT INTI
• Cisco router 7000 series, untuk enterprise
• Cisco router 10000 dan 12000 series, untuk enterprise
Umumnya perusahaan cisco memberikan nomor model dengan angka kecil seperti cisco router model 700 untuk jaringan WAN sederhana untuk dipakai oleh perusahaan kecil. Sedangkan nomor dengan angka yang besar seperti cisco router model 12000 digunakan
untuk jaringan WAN kompleks yang dipakai oleh perusahaan besar. Cisco router tipe fixed mempunyai interface tetap yang tidak dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan pemakai. Umumnya cisco router jenis modular harganya jauh lebih mahal, tetapi lebih fleksibel dalam penggunaanya. Cisco router 2500 series tersedia dalam
bentuk tipe fixed maupun modular.
Setiap router biasanya mempunyai dua Synchronous Serial port DB-60 (Serial0 dan Serial1) untuk hubungan WAN, satu ethernet port DB-15 (AUI) untuk hubungan LAN, satu Console port RJ-45 untuk akses langsung ke sistem router dan satu Auxiliary Port RJ-45 (AUX) untuk akses ke sistem router dengan modem.


source : http://fuadkp.blogspot.com/2009/06/apa-itu-cisco-router.html
READMORE - Apa itu Cisco router?

Apa itu Samba Server ?

Dalam membangun jaringan kombinasi sistem operasi windows dengan linux, Samba merupakan layanan yang paling populer. Pada umumnya Samba digunakan untuk membangun suatu jaringan di mana komputer-komputer yang menjadi anggota jaringan tersebut digunakan untuk berbagi pakai(sharing) berbagai sumber daya yang dimilikinya, misal media penyimpanan data dan printer.
Pada dasarnya Samba diciptakan untuk menjembatani protokol yang berbeda anta Linux dengan Windows ketika membangun sebuah jaringan. Kebanyakan sistem operasi berbasis UNIX, termasuk Linux, menggunakan protokol TCP/IP dalam membangun jaringan. Windows sendiri juga mendukung penggunaan protokol TCP/IP.


Namun dalam membangun jaringan sesama Windows untuk keperluan sharing data atau printer, Windows menggunakan protokol lain yang disebut Server Message Block atau disingkat SMB. Nah..pasti anda bisa mengira-ngira, mungkin dari kata inilah Samba berasal.
Protokol SMB menggunakan antarmuka jaringan yang disebut dengan Network Basic Input Output System(NetBIOS).

NetBIOS memungkinkan pengguna Windows untuk mengakses media penyimpanan atau printer pada komputer lain seolah-olah perangkat tersebut ada pada komputernya sendiri. Dengan pola pikir sharing perangkat menggunakan protokol SMB tersebut, Andrew Tridgel menciptakan Samba.

Samba memungkinkan pengguna sistem operasi UNIX/Linux melakukan sharing media penyimpanan data dan printer dengan Windows.


Source : http://erlinawidiya.blogspot.com/2010/02/apa-itu-samba-server.html
READMORE - Apa itu Samba Server ?

Apa itu Web Server ??

Apabila kita browsing ke suatu situs di internet, kita memasukkan alamat URL pada kolom Address di Web Browser, dan tidak lama (tergantung koneksi) munculah halaman situs tersebut, maka itulah bagian dari proses kerja konsep klien – server pada protokol Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) yang digunakan dalam Word Wide Web (WWW) antar komputer yang terhubung dalam jaringan internet.

Klien disini adalah web browser merequest halaman situs kepada web server, selanjutnya web server akan merespon permintaan klien dengan mengirimkan halaman yang diminta setelah melalui proses penerjemahan ke klien. Bila halaman yang diminta klient tidak terdapat pada web server, maka web server akan mengirimkan pesan dan kode ke klien yaitu 404 Page Not Found.
Web Server merupakan mesin yang didalamnya terdapat aplikasi yang bertugas menerima permintaan data (HTTP Request) dari klien melalui perantara web browser atau console, mengolah data atau memproses form dengan bantuan form interpreter, dan mengembalikan data kembali (HTTP Response) ke klien, biasanya data dalam format dokumen HTML (Hypertext Markup Language).
Dalam menjalankan tugasnya web server tidak berdiri sendiri. Di era web dinamis seperti sekarang ini, web server membutuhkan aplikasi pendukung untuk mengolah data yang dikirim klien dengan metode-methodenya seperti GET, POST, HEAD, OPTIONS, dan TRACE (Red: umumnya metode GET dan POST saja) melalui tag FORM pada HTML. Pemprosesan form dilakukan oleh Intepreter seperti PHP, Pearl, .NET yang juga memiliki kemampuan membangun aplikasi web dinamis, dan mendukung RDBMS seperti MySQL, PostgreSQL, MSSQL, DB2 dan ORACLE.
Pada artikel berikutnya kita akan melakukan instalasi dan konfigurasi web server yang populer seperti Apache, IIS, dan yang sedang naik daun NGINX. Serta PHP dan MySQL untuk terciptanya aplikasi web yang dinamis. Nantikan ya….
READMORE - Apa itu Web Server ??

Minggu, 03 Juli 2011

Pengenalan Dasar Tentang Jaringan Komputer

Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:

1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

- Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server

- Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.


2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:

- Jaringan LAN
merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.

- Jaringan MAN
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

- Jaringan WAN
Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.


3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.

- Jaringan Client-Server
Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

-Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.


4. Berdasarkan media transmisi data

- Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

- Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.


Untuk penjelasan selanjutnya tentang jaringan komputer akan diposting pada tulisan saya berikutnya.

READMORE - Pengenalan Dasar Tentang Jaringan Komputer

Minggu, 29 Mei 2011

Cara Kerja 7 Layer OSI


Protokol OSI ada 7 Layer :

7. Application Layer
6. Presentation Layer
5. Session Layer
4. Transport Layer
3. Network Layer
2. Data-Link Layer
1. Physical Layer



Fungsi dari Masing-masing layer tersebut :

   7. Application layer
Merupakan layer ketujuh atau layer teratas pada model OSI layer. Layer ini merupakan layer aplikasi dimana aplikasi pemakai diletakkan, dan layer ini bekerja sama dengan Presentation Layer untuk diterapkan pada sistem komunikasi data.
Fungsinya sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.


   6. Presentation layer
Merupakan layer keenam pada model referensi OSI layer. Presentation layer berhubungan dengan syntax data yang dipertukarkan diantara aplikasi, dengan tujuan untuk mengatasi perbedaan format penyajian data.
Fungsinya untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).


   5. Session layer
Merupakan layer kelima pada model referensi OSI layer. Lapisan ini membuka, merawat, mengendalikan dan melakukan hubungan antar simpul. Pada layer ini data di transfer dengan jernih dan terkait antara satu dengan yang lain, tetapi kualitas data tersebut akan mengalami delay, through-put. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga mutu dari fungsi-funsi transport.
Fungsinya untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.


   4. Transport layer
Merupakan layer keempat pada model referensi OSI layer. Layer ini mampu memberikan layanan berupa Multiduplexing dan Demultiduplexing, sehingga pada layer ini memungkinkan sebuah host dapat melayani lebih dari satu proses.
Fungsinya untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.


   3. Network layer
Merupakan layer ketiga pada model referensi OSI layer. Layer ini berfungsi sebagai mengantarkan paket ketujuan, yang dikenal dengan Routing.
Layer ini mengontrol paket yang akan dikirim ke data link layer dengan cara mencari route yang paling murah dan cepat.
Fungsinya untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.


   2. Data Link layer
Merupakan layer kedua pada model referensi OSI layer. Pada layer ini data diterima dari network layer berupa Paket yang kemudian diencapsulasi menjadi Frame, dengan memberikan layer-2 header. Dan kemudian dikirim ke phisycal layer untuk diteruskan ke penerima.
Pada penerima, layer ini mengubah Byte menjadi Frame, frame header akan dilepas (dekapsulasi), kemudian dikirim ke network layer menjadi Paket.
Fungsinya untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).


   1. Phisycal layer
Merupakan layer kesatu atau layer bawah pada model referensi OSI layer. Pada layer ini data diterima dari data link layer berupa Frame yang dan diubah menjadi Bitstream yang akan dikirim ketujuan berupa sinyal melalui media komunikasi.
Pada penerima, layer ini akan mengubah sinyal dari pengirim menjadi Bite dan sebelum dikirim ke data link layer Bite diubah menjadi Byte.
Fungsinya untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
READMORE - Cara Kerja 7 Layer OSI

Apa Itu 7 Layer OSI dalam Jaringan ?

Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI
osigroupedlayers.gif

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
 
“Open” dalam OSI
open.gif“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).
 
Modularity
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
Modularity
modularity_1.gif
Seperti contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.
modularity_2.gif
Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
7 Layer OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer :
  • Application
  • Presentation
  • Session
  • Transport
  • Network
  • Data Link
  • Physical
Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?
osilayer.gif

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Model OSI
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
Model OSI
Keterangan
osilayers_1.gif
Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
osilayers_2.gif
Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
osilayers_3.gif
Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
osilayers_4.gif
Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
osilayers_5.gif
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
osilayers_6.gif
Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
osilayers_7.gif
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.











 
READMORE - Apa Itu 7 Layer OSI dalam Jaringan ?

Jaringan Komputer


Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

  • Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
  • Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
  • Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Klasifikasi Berdasarkan skala :
  • Personal Area Network (PAN)
  • Campus Area Network (CAN)
  • Local Area Network (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.
  • Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.
  • Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.
  • Global Area Network (GAN)
Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
  • Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
  • Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
  • Topologi bus
  • Topologi bintang
  • Topologi cincin
  • Topologi mesh
  • Topologi pohon
  • Topologi linier
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
- Jaringan terpusat Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server
- Jaringan terdistribusi Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.

2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
- Jaringan LAN merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.
- Jaringan MAN Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
- Jaringan WAN Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.

3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
- Jaringan Client-Server Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
-Jaringan Peer-to-peer Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

4. Berdasarkan media transmisi data
- Jaringan Berkabel (Wired Network) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
- Jaringan Nirkabel (Wireless Network) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
READMORE - Jaringan Komputer